Selasa, Maret 18, 2014

RINTANGAN BIN HALANGAN MENDAKI

 Mendaki gunung itu nggak semudah ngucapin ‘gud nait’ ke gebetan sebelum tidur. Ada banyak rintangan bin tantangan yang harus kita lalui. Jangankan pas pendakian, sebelum mulai berangkat aja banyak banget hal yang mungkin menghambat kita untuk ndaki gunung. Temen-teman yang Agung alias Anak Gunung pasti pernah satu dua kali mengalami hambatan-hambatan berikut ini.


KEPANIKAN ORANG TUA.
Coba bayangkan situasi ini: kamu udah super siap mendaki gunung, udah beli tas carrier baru, udah beli peralatan-peralatan, udah nyiapin waktu batalin semua rencana, dan udah nabung. Tapi, nggak lama sebelum waktu berangkat, orang tua kamu nonton berita tentang pendaki yang hilang di gunung. Sejurus kemudian, mama-papa kamu melarang kamu naik gunung atas nama keselamatanmu. Yah, namanya juga orang tua, nggak mau anaknya kenapa-kenapa.

Tapi di luar itu, ada beberapa alasan lagi kenapa orang tua melarang kamu ndaki gunung. Misalnya, nilai kamu di kampus atau sekolah yang anjlok. Makanya sebelum ndaki gunung pastiin dulu nilai kamu aman dan bikin ortu tentram.

JADWAL KULIAH NGGAK BERSAHABAT.
Adalah menyebalkan ketika tiba-tiba dosen mengumumkan waktu ujian jatuh di jadwal pendakian kamu dan teman-teman. Sialnya adalah kalau kamu nggak ikut ujian itu kamu mesti ngulang mata kuliah semester depan. Dan sialnya lagi, cuma kamu seorang yang harus ujian, sementara temen-temen kamu nyantai-nyantai aja. Itu artinya, kamu terpaksa ditinggal rombongan. Selamat!

DOMPET KERING.
Se-backpacking-nya kita, tetep aja butuh duit untuk melakukan perjalanan. Untuk ongkos naik kereta, beli makanan untuk bekel, beli atau sewa peralatan, dan lain-lain. Keadaan uang paceklik tentu nggak memungkingkan kamu untuk ikutan ndaki gunung.

CUACA LABIL.
Ndaki gunung dikala cuaca sedang buruk sama dengan Mbak Haya alias bahaya. Nah, sialnya, cuaca di planet kita ini emang sering banget labil. Seminggu cerah, seminggu badai. Jadi pandai-pandailah kamu meramal cuaca. Termasuk cuacana hati sang gebetan.

PACAR REMPONG. (nggak berlaku bagi yang jomblo kaya saya :D)
Kalau kamu anak gunung, pandai-pandailah mencari pacar. Jangan pacaran sama orang yang cemburuan, panikan, dan kelewat bersih. Loh loh loh, kok bersih, maksudnya apah? Ya itu. Biasanya kan anak gunung itu selalu menganggap kehidupan sehari-hari sama dengan hidup di gunung. Nggak mandi nggak apa-apa.

Selain itu, kalau pacar kita rempong bisa jadi dia nggak ngebolehin kita karena alasan-alasan yang nyebelin. Contohnya: cemburu sama temen seperjalanan, takut kamu kenapa-kenapa, dan manja nggak mau ditinggal. Ribet.


NGGAK ADA TEMEN
Percuma kalau kamu punya uang, punya waktu tapi nggak punya temen untuk ndaki gunung. Nggak mungkin kan kamu ndaki gunung sendiri? Kecuali kamu emang rumahnya di gunung. Mau nggak mau tiap pulang, meski sendiri, ya naik gunung.


ADA TEMEN TAPI NGGAK DIAJAK.
Makanya, jadilah teman yang asik, biar kalo ada acara-acara seru tetep diajak.

Jadi, begitulah yang biasanya bikin acara ndaki gunung kamu nggak jadi. Kalau hambatan ndaki gunung kalian apa saja?

Note;
Hambatan yang ada dalam tulisan ini adalah hambatan versi pelajar/mahasiswa. Sudah pasti berbeda jika mas/mbak bro sudah bekerja

Jumat, Maret 07, 2014

ALASAN KENAPA TRAVELLING BIKIN KAMU LEBIH KEREN


Traveling ternyata dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik, atau jauh lebih keren dari sebelumnya. Kenapa bisa? Ini diabeberapa alasan yang dikutip dari berbagai narasumber yang teruji jalan jalan nya #eh



1. MUDAH BERSOSIALISASI
Bagi sebagian orang, berbicara atau bertemu dengan orang baru adalah hal.yang menakutkan. Tetapi dengan Traveling, seseorang yang pemalu dapat berubah menjadi seorang yang terbuka dan dapat memulai percakapan dengan orang asing. Karna dengan traveling, intensitas kita dapat bertemu dengan orang baru sangatlah besar dan mau tak mau efeknya kita mendapat banyak teman baru.



2. MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI
Secara tidak langsung, traveling akan menambah pengetahuan Anda, setidaknya pengetahuan geografis. Jika Anda banyak mendatangi destinasi sejarah dan budaya, pengetahuan tentang ilmu itu pun jadi makin bertambah. Masih banyak lagi pengetahuan yang bisa didapat, tanpa harus Anda hafalkan hanya dengan traveling.

Hal itulah yang dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri, karna banyaknya ilmu pengetahuan yang di dapat. Dan orang yang kaya pengetahuan biasanya lebih mudah disukai banyak orang.

 

3. MUDAH BERADAPTASI

Kegiatan Traveling, memungkinkan kita untuk bertemu dengan orang baru sangat sering, hampir setiap hari malah. Orang-orang baru dengan berbagai macam karakter yang dimiliki. Hal ini juga yang mempengaruhi kita menjadi cepat beradaptasi.

Cara pandang kita juga akan cepat berkembang karna bertemu dengan orang-orang asing tadi. Bahkan kita dapat menilai sifat seseorang hanya dengan melihatnya saja.



4. LEBIH BERJIWA PETUALANG
Memberanikan diri traveling ke daerah dengan bahasa berbeda, atau menjelajah kota hanya dengan bermodal peta akan mengasah jiwa petualang Anda. Jadi, petualangan tidak hanya bisa didapat dengan kegiatan yang berhubungan dengan adrenalin saja, namun juga dengan tantangan.

Banyaknya pengalaman seperti ini akan membentuk jiwa Anda jadi lebih petualang. Anda dengan mudah mencoba hal baru tanpa terlalu banyak berpikiran buruk. Di mana, kebanyakan orang lain malas mencoba hal baru
karena akan keluar dari zona nyaman mereka.



5. LEBIH SEXY
Traveling akan membuat jiwa lebih bahagia dan bebas. Udara yang lebih bersih dari kota membuat kulit Anda lebih sehat. Aktivitas yang padat seperti trekking, naik sepeda, atau keliling kota dengan jalan kaki membuat tubuh Anda lebih sehat dan seksi dengan cara yang paling asyik. Kulit yang terkena matahari lebih enak dipandang daripada kulit yang pucat. Putih memang cantik, namun sawo matang lebih eksotis, lebih seksi.



6. TIDAK MATREALISTIS
Selama traveling, Anda akan menyadari betapa sederhananya kebutuhan Anda. Sebuah benda bisa digunakan untuk beberapa hal, tidak semua benda harus dibeli dan akan dibawa ke mana-mana Inilah yang membuat Anda lebih sederhana dan tidak materialistis. Karena Anda sadar, hidup tidak selamanya mengumpulkan harta. Melainkan bagaimana caranya berbahagia dengan apa yang ada.



7. LEBIH BAHAGIA
Tak ada yang lebih menyenangkan dari berada di dekat orang yang bahagia. Suasana hati yang baik akan membawa suasana hati sekitarnya ikut positif Nah, traveling secara tidak langsung akan mmembuat Anda lebih bahagia, lebih murah senyum dan lebih ringan tangan dalam membantu orang lain.


8. LEBIH TANGGUH

Ketika kita berada di suatu tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya, pasti ada kendala kendala yang akan kita temukan seperti adat, cuaca, makanan, atau bahkan sifat orang orangnya. Situasi ini akan mengasah daya survive kita secara alami, yang akan menjadikan kita lebih tangguh dan tidak manja.


9. BANYAK TEMAN
Travelling dengan gaya backpacker, apalagi yang lebih memilih homestay dengan penduduk lokal daripada memilih hotel berpeluang menghasilkan jaringan pertemanan yang lebih luas. Seperti ketika saya ke Dieng, dapat teman lokal sehingga masuk tempat wisata gratis tanpa tiket, atau ketika saya ke Thailand bertemu dengan orang lokal sehingga bisa ngeguide ke tempat tempat yang anti-mainstream di Bangkok, bahkan ditunjukkan juga tempat makan yang halal. Apa ruginya kan punya teman banyak dari berbagai tempat?


So tunggu apa lagi? mau tambah keren kan?
Happy Traveling.