Jumat, April 15, 2016

JURUS PAMUNGKAS MENGHAJAR IELTS (PART 1: LISTENING)


Belum lama ini, sekitar 3 tahunan belakangan IELTS (International English Language Testing System) sangat sering dibicarakan terutama dikalangan anak kuliahan. Gaperlu dikupas lebih jauh, karena emang ga ada kulitnya dan I'm here not to tell you what IELTS is. So jadi kita langsung saja ke tips tips yang akan berguna dalam menghadapi IELTS, dari pengalamaan pribadi saya yang kebetulan pada 20 Februari lalu melakukan test di British Council, Jakarta.

IELTS terdiri dari 4 ronde: Listening, Reading, Writing dan Speaking.
Kali ini saya akan sedikit mengumbar aurat, eh mengumbar jurus bagaimana menghajar Listening, dengan band minimal 8

1. Doa
Yang ini jangan sampai dilupakan, terutama bagi yang muslim sholat subuhnya jangan sampai kesiangan. Karena semua kekuatan dan pengetahuan kita berasal dari-Nya, maka jadikan Dia sebagai prioritas atas segala sesuatu. Berdoa, mendoakan, minta doa.

2. Konsentrasi
Soal hanya diputar sekali, tanpa ada pengulangan. Jadi pastikan sampean dalam mode full konsentrasi. Abaikan distraction distraction yang muncul menggoda baik dari dalam maupun dari luar. Saat saya test duduk disamping mbak mbak amoy ber-hotpants, padahal diruangan ber AC yang saya aja langsung umbelen (>_<)/. Kondisi ruangan ber-AC yang dingin bisa menjadi distraction yang berat, disamping hotpants. Jadi bagi temen temen yang kebetulan juga wong ndeso kayak saya, bisa latihan dulu untuk tahan AC. Jangan sampai nanti malah hipotermia haha.

3. Jangan Panikan
Ada beberapa section dalam listening, section 1 biasanya ngisi form semacam kwitansi, atau pengumuman gitu. Nah banyak temen temen yang pas di bagian ini kacau, langsung mood nya berantakan. Sehingga di section section selanjutnya, ndak bisa move on malah galau berkepanjangan. Walhasil, konsentrasi berceceran, pengennya mojok garuk garuk tembok. Jadi, inget kata mbah, jangan panik, don't freak out. Masa depanmu masih panjang nak.

4. Tebak!
Bukan tembak, tapi tebak. Ingat, jawaban salah tidak akan kena penalti. Jadi daripada kosong, mending diisi aja, tapi ngisinya ya yang sesuai dengan konteksnya. Section pertama biasanya banyak yang terlewat lalu dibiarkan kosong. Rugi men, rugii. Meskipun bukan multiple choice, isi aja, kali aja nyangkut. Apalagi kalau solat subuhnya tepat waktu tambah tahajjud.

5. Perhatikan Spelling
Beberapa teman banyak yang mengeluhkan saat berlatih atau simulasi salah cuma kurang S, atau typo atau kurang article. IELTS has no mercy, yang namanya ujian selalu tak punya ampun. Apalagi ujian bahasa, karena huruf S sangat berpengaruh dalam bahasa inggris. "My Girlfriend" sama "My Girlfriends" beda yakan? Hahaha....persamaannya cuma satu. "Both are only a dream".
Tipsnya, lihat di soalnya. Biasanya akan terlihat bentuk apa yang harus diisikan disana, pluralkah, singularkah? atau adjective kah? Abstract noun kah?

6. Timing
Karena waktu pengerjaan listening sangat sempit, bahkan hanya sekitar 10 menit disisakan untuk memindahkan jawaban dari lembar soal ke form jawaban, maka temen temen harus bener bener memperhatikan waktu. Gunakan jeda beberapa detik disetiap pergantian section untuk mengintip soal selanjutnya sehingga kita bisa sedikit ada gambaran soal berikutnya tentang apa sih? Dari situ kita bisa mengira ngira vocabs apa saja yang akan keluar.

7. Jadilah Pendengar Yang Baik
Karena Listening itu "mendengar", maka temen temen pertama harus jadi pendengar yang baik dulu. Bisa dilatih kok dengan menjadi lahan curhat temen temen non-jomblo yang lagi cemburu ama pacarnya, atau temen temen yang lagi difirendzone sama gebetan. Ekstrak informasi penting dari curhatan mereka lalu identifikasi faktor faktor yang menyebabkan kenapa mereka curhat, apa saja yang dicurhatin, dan solusi dari curhatan tadi. Konsepnya seperti itu. Karena dalam IELTS, tidak cuma tentang spelling, konsentrasi, dan grammar saja, tapi juga kemampuan kita mengekstrak informasi. Di listening ada section yang bentuknya multiple choice, dan peta yang menurut saya sangat menguras konsentrasi dan kecerdasan temen temen dalam memastikan jawaban mana yang harusnya dipilih. Teorinya, jika sampean ndak bisa menemukan mana yang benar, eliminasi saja yang tidak benar.

8. Biasakan Mendengar Berbagai Dialek
Listening itu nggak cuma seorang yang ngomong, bahkan ketika saya test kemarin ada yang dialeknya sangat asing banget. Dia bilang "Yes" itu "Yis", kan anjaaayyy. Lalu jangan lupa juga, banyak nama tempat, nama orang dan istilah yang identik dengan Inggris, Australia, Skotlandia, Irlandia maupun Selandia Baru. Jadi kalau ada yang ngomong "Melben" itu bisa jadi tulisannya "Melbourne", yang lebih koplak lagi, "Edinburgh" mbacanya "Ednbrahhh"bro. Koplak memang, tapi butuh, jadi gimana lagi? haha.

Begitulah beberapa jurus yang sempat saya pakai untuk menghadapi IELTS Februari lalu, Insha Allah akan saya tulis jurus-jurus di part berikutnya (Reading, Writing dan Speaking)

Jika ada yang ingin ditanyakan bisa follow
instagram @ridwanmeefro
Atau Path : Ridwan Miftahurrochman